Semenanjung hatiku menanti sebuah perahu layar berisi seorang
bidadari hati. Setiap hari hiruk pikuk perahu datang dan pergi, namun
tak ada satupun yang membawa bidadari hatiku, mereka hanya membawa
sisa-sisa cinta yang lapuk oleh kenangan. Mata-matanya terlihat lelah
dengan penyesalan, sedikit yang memandang dengan binar cahaya kepuasan
tanda ia telah menaklukkan lautan kenangannya menjadi sebuah cinta
sejati yang utuh.
Masih tetap menanti, dan menanti……
Terlihat
cinta sedang berjalan di bibir pantai kenangan, sebentar berlari-lari
kecil, sebentar jingkrak, bercanda dengan ombak kenangan. Buih-buih
kenangan terpecah belah terkena kaki mungilnya. Sosok itu seperti
menyatu dengan pemandangan disekitarnya, dia bergerak seiring angin
yang menciptakan ombak, suaranya melengking mengisi deburan ombak
bersahutan, bayangannya jatuh mengikuti lekukan pasir yang terinjaknya.
skip to main |
skip to sidebar
Copyright (c) 2010 baca saja seperlumu.... Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Web Hosting ReviewsCoolbthemes.com..
0 komentar:
Posting Komentar